“Dalam 27 tahun sejarah Oakley, saya mempelajari bahwa cara terbaik untuk mengelola perusahaan melalui masa-masa krisis ekonomi adalah dengan fokus pada hal-hal yang kami kuasai dan memposisikan diri agar siap bangkit kembali” Jim Jannard, Founder Oakley
Jim Jannard tadinya ingin mengikuti tradisi keluarga dan menjadi seorang apoteker. Namun ia malah menghasilkan perusahaan senilai USD 2 milliar yang namanya diambil dari nama anjing kesayangannya, Oakley. Kini Oakley adalah merek kacamata terbesar nomor 3 di dunia. Terjual di 70 negara dan mepekerjakan lebih dari 3.400 karyawan. Oakley kini dipakai oleh para prajurit perang, atlet, jagoan film dan sejumlah pria setengah baya yang lembut (dari sanalah omzet besar mereka berasal). Tidak hanya kacamata, merekapun mulai bermain di beberapa produk seperti sepatu, aksesoris dan peralatan olahraga.
Oakley menjalankan bisnis kacamata hitam dengan sangat serius. Pusat perusahaannya sendiri lebih mirip benteng senilai USD 40juta di Foothill Ranch, California, yang di sejajarkan oleh majalah Fast Company sebagai bunker bom. Ruang resepsinya menyertakan kursi lontar bom B-52 dan sebuah torpedo ukuran asli. Interiornya dengan sempurna mencerminkan mentalitas merek yang terus berada dalam kepungan: “jika anda terus mengganggu kami, mencuri rencana kami, menghambat penjualan kami, maka kami akan menggunakan semua yang kami punya untuk melawan anda”. Iklan perusahaan merujuk kacamata hitam sebagai “perisai optikal”. The Los Angeles Times menggambarkan area kacamata hitam Oakley sebagai “sebuah komunitas terbatas untuk mata”. Oakley menciptakan kacamata hitam dengan lensa tahan peluru yang digunakan pasukan USA di Iraq untuk perlindungan dari sinar laser.
Jannard adalah tipikal milliarder pendiam dan sulit ditemui. Dia suka memainkan pesona sebagai ilmuan gila dan dikenal menghadiri pembukaan toko baru dengan menggunakan masker gas. Dia jarang sekali mau dipotret. Gaya protektif ini juga menjalar pada desain-desain kacamata Oakley yang dipatenkan.
Jannard sendiri lahir pada tahun 1950 dan tumbuh besar dalam keluarga apoteker. Kata teman-temannya, ia sangat suka bermain perang-perangan dan karena sifatnya yang sangat kompetitif, ia terpesona dengan aerodinamika permainan frisbee – ia belajar dengan begitu kerasnya agar ia bisa mengalahkan lawan mainnya dengan lemparan-lemparan frisbee yang berputar aneh (sebuah strategi yang terus digunakan sampai saat ini dalam bisnisnya).
Jannard berhenti kuliah ditengah jalan, bertualang dengan motornya untuk beberapa lama, lalu mulai menjual suku cadang motor dan mobil di kampung halamannya di California. Dengan minat mendalam pada motocross, pada usia 25 tahun, Jannard membuat sebuah pegangan kemudi motor yang bentuknya sesuai dengan bentuk tangan. Pegangan setang ini empat kali lebih mahal daripada jenis plastic yang tersedia di pasaran. Namun karena terbuat dari cetakan yang flexible dan pas dengan genggaman, ciptaannya lebih efektif bagi para pengendara. Jannard membagikan membagikan setang baru ini kepada para pembalap top untuk diuji coba dalam lomba-lomba. Pegangan stang ini diterima dengan baik, tapi dunia tidak bis melihat produk baru Jannard ini karena tertutup tangan para pengendara selagi mereka berlomba. Jannard mencari cara agar desainnya diliput dengan baik. Kemudian pada tahun 1980, ia muncul dengan kacamata renang dengan symbol “O” dari Oakley yang terpajang sangat mencolok. Tahun 1984, ia merilis kacamata hitam Oakley pertamanya, dengan kemasan khas yang bentuknya pas dengan bentuk luar mata.
Jannard memilih waktu terbaik untuk memasuki pasar kacamata hitam pada era 1980-an, kacamata telah menjadi area perumbuhan bisnis yang serius, dengan pasar kacamata di atas USD 30 baru saja muncul, dipengaruhi oleh tarian Tom Cruise yang mengenakan RayBan dalam Risky Business dan The Blues Brothers. Namun, Oakley tidak membidik para bintang film, melainkan para atlet papan atas untuk mempromisikan kacamatanya, sebut saja nama Michael Jordan atau juga Lance Armstrong. Karena Atlet papan atas ini lebih memiliki charisma yang menggila untuk penggemarnya.
Kacamata Oakley terus berkembang. Di kantor pusatnya, tim desain melakukan riset berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun, untuk mengembangkan Teknologi kacamata baru. Di samping riset dan pengembangan, kantor pusat juga merupakan tempat dari banyak fasilitas produksi perusahaan (walaupun untuk lini produk sepatu dibuat di Korea Selatan, setelah kegagalan upaya memproduksi sepatu di USA yang membuat perusahaan rugi besar). Jannard telah mengorkestrasi sebuah perusahaan, sehingga proses penyelesaiannya berlangsung cepat begitu desain baru tersebut telah disempurnakan.
Perusahaan selalu harus mengatasi naik-turunnya bisnis karena sejumlah penyebab seperti cuaca buruk (penjualan kacamata hitam menurun saat hari mendung), krisis ekonomi atau masa-masa dimana produk baru tidak diterima dengan baik oleh pasar.
Pada 1999, Jannard mengundurkan diri dari kursi CEO dan memberikan kursi jabatannya pada seorang mantan eksekutif Gatorade, William Scmidts, yang bertahan selama 6 bulan sebelum Jannard mengambil alih kembali puncak kepemimpinan. Perusahaan telah melalui reshuffle-resuffle dewan direksi dan eksekutif senior, pengurangan jumlah karyawan, pertikaian dengan distributor kunci, lompatan pertumbuhan, jatuhnya tingkat laba, dan gugatan-gugatan hokum. Toh karena keseriusan dari Jannard, merek ini terbukti ketangguhannya hingga saat ini.
Beberapa foto kantor pusat Oakley yang cukup nyentrik :
Gerbang depan |
Kursi pelontar di ruang tunggu tamu |
Ruang meeting divisi marketing |
Salah satu meja kantor staff marketing |
Salah satu ruangan yang mereka sebut sebagai bunker inspirasi |
Gerbang depan dari sudut pandang yang berbeda |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar