Kamis, 17 Februari 2011

Saatnya Kreativitas Bangsa Asia Bangkit !



Setelah kita tadi membahas kebiasaan-kebiasaan bangsa Asia yang mampu mengerus daya kreativitas, kini saatnya kita bahas solusi atas permasalahan itu. Masih diambil dari buku Professor Ng Aik Kwan dengan judul yang sama, beberapa solusi yang beliau tawarkan demi
mengasah mental kreativitas bangsa Asia antara lain :

1. Hargailah proses. Hargai orang karena pengabdiannya, bukan kekayaannya.

2. Hentikan pendidikan berbasis kunci jawaban. Biarkan murid memahami bidang yang paling disukainya.

3. Jangan jejali murid dengan banyak hafalan, apalagi hafalan matematika. Untuk apa diciptakan kalkulator kalau jawaban X x Y harus dihafalkan? Biarkan murid memilih sedikit mata pelajaran tapi benar-benar dikuasainya.

4. Biarkan anak memilih professi berdasarkan PASSION (rasa cinta)-nya pada suatu bidang, bukan memaksa mengambil jurusan atau professi tertentu yang lebih cepat menghasilkan uang.

5. Dasar kreativitas adalah rasa penasaran dan berani mengambil resiko. AYO BERTANYA !

6. Guru adalah fasilitator, bukan dewa yang harus tahu segalanya. Mari kita (guru) akui dengan bangga kalau kita tidak tahu.

7. Passion manusia adalah anugerah tuhan, sebagai orang tua kita bertanggung-jawab untuk mengarahkan anak kita untuk menemukan passionnya dan mendukungnya.

Mudah-mudahan poin-poin di atas mampu menyadarkan kita akan kebiasaan-kebiasaan buruk yang dapat menggerogoti daya kreativitas (khususnya bangsa Asia) dan segera menghilangkan kebiasaan itu. Dengan begitu kita kelak dapat melihat anak turun kita (bangsa Asia) yang kreatif, innovative, berintegritas dan idealism tinggi tanpa korupsi.

Semoga menginspirasi :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar