Rabu, 18 Januari 2012

Pengaruh Penggunaan Bahasa Terhadap Branding Produk di Indonesia

Saya yakin, hal pertama yang bakal terlintas di kepala kalian ketika baca judul di atas pastilah "Ni orang lagi nulis skripsi kali yak?" walaupun ada dua variabel yang saling berkaitan dari judul di atas, tapi sebenernya saya ngga mau nulis skripsi di sini.. masa nulis skripsi di blog coba? *aneh-aneh ae kon iki*

Ok guys, sebenarnya latar belakang saya nulis artikel ini di dasari oleh pengalaman saya pagi ini. Iyah, barusan pagi ini tanggal 19 Januari 2012. Singkat cerita, pagi ini saya bersepeda keliling komplek di daerah Surabaya Barat. Habis bersepeda, as usual, saya haus. Akhirnya saya mampir ke Circle K G Walk dan mulai membeli sebotol Pocari Sweat dingin. bbrrr...

Saya minum sambil nyantai di depan teras Circle K tadi. Dalam keadaan kelelahan, saya baca tulisan yang ada di botol minuman tadi "POCARI SWEAT" Nama yang cukup bagus. Namun seketika itu juga saya kepikiran untuk menerjemahkan nama "POCARI SWEAT" and then... seketika itu juga saya pengen ketawa. Pernah ngga kalian mikir kalo "POCARI SWEAT" itu jika diterjemahkan jadi "KERINGAT POCARI"? Dan coba bayangkan, apakah kalian mau minum air keringetnya orang yang bernama pocari tadi? Mending kalo pocari, kalo ponari? masih inget sama dukun cilik dengan batu betuahnya itu? mau kalian menum keringetnya? hahahaha..



Yang ini minumnya Pocari Sweat
Kalo yang ini Minumnya Ponari Sweat

















Saya baru sadar, ternyata penggunaan bahasa juga berpengaruh terhadap branding suatu produk. Dari asalnya yang terdengar jijay, akhirnya bisa terdengar cool kalo kita menggunakan bahasa lain padahal artinya sama.

Well guys, cukup itu saja untuk hari ini. Next time kita ngomong lagi soal entrepreneurship. Perut saya lapar habis bersepeda tadi. Yuk, makan dulu :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar